Mix Hot »»»

  • Berita6.tk
  • Saya Pria Atau Wanita ???

    ·
    Buzz this!


    Pertanyaan ini mungkin tidak pernah muncul di benak kita, namun bisa jadi menjadi pertanyaan yang sering terlintas di sebagian saudara-saudara kita. Mereka kadang harus menanggung sakit hati ketika dipanggil dengan sebutan waria, wadam, bencong serta sebutan-sebutan lain. Ingin marah tetapi mungkin tak bisa karena mereka sendiri masih bingung dalam mencari jati diri identitas kelamin mereka. Walaupun begitu, mereka tetaplah manusia biasa sama seperti kita, yang mempunyai emosi, perasaan, dan pikiran. Sudah seharusnya kita sebagai makhluk sosial harus menghargai dan bahkan membantu mereka dalam mengatasi persoalan tersebut.

    Gangguan identitas jenis kelamin
    Secara umum, apa yang dialami Dorce atau alm. Avi serta teman-temannya disebut dengan gangguan identitas jenis kelamin. Gangguan itu adalah keinginan untuk memiliki jenis kelamin yang berlawanan dengan kenyataan (wanita ingin menjadi pria, pria ingin menjadi wanita); atau keyakinan bahwa seseorang telah masuk ke dalam sebuah tubuh dengan jenis kelamin yang salah.

    Identitas jenis kelamin biasanya mulai ditemukan pada awal masa kanak-kanak (usia 18-24 bulan). Anak laki-laki mengetahui bahwa mereka adalah laki-laki, dan anak perempuan mengetahui bahwa mereka adalah perempuan. Seorang anak bisa menyukai aktivitas yang kadang terlihat lebih tepat untuk lawan jenisnya, tetapi anak-anak dengan identitas jenis kelamin yang normal masih melihat dirinya sebagai bagian dari seks biologis mereka sendiri. Ini berarti bahwa anak perempuan yang senang bermain baseball dan gulat, tidak memiliki suatu masalah identitas jenis kelamin, jika dia melihat dirinya sebagai wanita dan merasa puas menjadi seorang wanita.

    Seorang anak laki-laki yang bermain boneka dan lebih suka memasak daripada berolah raga, tidak memiliki masalah identitas jenis kelamin, kecuali jika dia tidak mengenali dirinya sebagai laki-laki atau secara biologis tidak merasa nyaman menjadi seorang laki-laki.

    Transeksualisme
    Transeksualisme adalah suatu kelainan identitas jenis kelamin yang nyata. Gambarannya berupa adanya suatu hasrat untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari kelompok lawan jenisnya,biasanya disertai perasaan tidak nyaman atau tidak sesuai dengan anatomi seksualnya dan menginginkan untuk memperoleh terapi hormonal dan pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan jenis kelamin yang diinginkan.

    Diagnosa Transeksualisme dapat ditegakkan bila identitas transeksual ini sudah menetap minimal selama 2 tahun. Penderita kelainan ini percaya bahwa mereka adalah korban dari suatu kecelakaan biologis (yang terjadi sebelum mereka lahir), yang secara kasar terpenjarakan dalam sebuah tubuh yang tidak sesuai dengan identitas jenis kelamin mereka yang sesungguhnya. Penderita mungkin akan mencari pertolongan psikologis, baik untuk membantu mereka dalam mengatasi kesulitan hidup dalam sebuah tubuh yang menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun untuk membantu mereka melewati suatu peralihan jenis kelamin.

    Penderita lainnya mungkin mencari bantuan dokter ahli dalam pembedahan penggantian seks dan pembedahan plastik. Beberapa penderita mungkin puas dengan perubahan peranan jenis kelamin mereka tanpa harus melakukan pembedahan; dengan bekerja, tinggal, dan berpakaian seperti lawan jenisnya di dalam pergaulan. Mereka mengubah penampilan luar mereka, meminum obat-obat hormonal, dan memperoleh identitas yang memperkuat perubahannya, tanpa perlu melakukan pembedahan yang mahal dan beresiko.

    Tetapi tidak sedikit penderita yang tampaknya merasa tertolong oleh suatu gabungan dari penyuluhan, terapi hormonal dan pembedahan kelamin. Pada laki-laki, pergantian seks dilakukan melalui pemberian hormon wanita (menyebabkan pertumbuhan payudara dan perubahan tubuh lainnya) dan pembedahan untuk mengangkat penis dan buah zakar dan membuat vagina tiruan. Pada wanita, pergantian seks dilakukan melalui pembedahan untuk mengangkat payudara dan organ reproduktif lainnya (rahim dan indung telur), menutup vagina, dan membuat penis tiruan.

    Pemakaian hormon laki-laki (testosteron) sangat penting dalam pergantian wanita menjadi laki-laki dan harus dilakukan sebelum pembedahan. Dengan pemberian testosteron, akan tumbuh bulu-bulu di wajah dan suara akan menjadi lebih berat. Penderita yang menjalani pembedahan pergantian seks tidak dapat melahirkan anak, tetapi mereka seringkali dapat merasakan kepuasan dalam hubungan seksualnya. Kemampuan untuk mencapai orgasme seringkali tertahan sebelum pembedahan dan setelah menjalani pembedahan, beberapa penderita untuk pertama kalinya merasakan kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual.


  • source :
    PdPersi, cyberman.cbn.net.id
    www.pikiran-rakyat.com
    www.tanyadokteranda.com

  • Share |

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Kami Haturkan Terimakasih telah berkunjung ke Mix The Mix Jika ada link foto yang tidak terbuka / terlihat mohon memberitahu kami di komentar agar bisa langsung diperbaiki. Saran, Kritik, Pertanyaan , Request Artikel atau Kirim artikel silahkan via email ke nsugihono@yahoo.com

    Mix New Post »»»