
Yang lebih menakjubkan, tangkur buaya saat ini tak lagi sekedar ditawarkan di kaki lima namun juga sampai lewat internet. Coba tengok saja lewat internet dengan browsing , pasti Anda akan mendapatkan gambaran tentang barang yang satu ini.
Apasih tangkur buaya????

Pertanyaan ini pun sering dipertanyakan orang. Jawabnya, tangkur adalah bahasa daerah untuk istilah alat kelamin jantan buaya. Maka yang dijual itu adalah alat vital sang binatang buas ini.
Orang awam seringkali mengakitkan kehebatan dan keganasan binatang buas ini dengan kemampuan seksualnya. Meskipun belum ada bukti ilmiah satupun yang berhasil menunjukkan kaitan antara penggunaan tangkur buaya dengan peningkatan kemampuan seksual seorang pria. Obat tradisional dengan bahan baku dari hewan memang dikategorikan sebagai bagian dari obat kuat (afrodisiak).
Namun apa yang terkandung didalamnya adalah senyawa yang bisa menambah sensasi seksual saja, tetapi tidak menambah potensi seksual. Termasuk adanya perasaan hebat ketika menggunakan bahan tersebut.
Membayangkan mengkonsumsi bagian dari alat vital organ binatang liar pastilah memberikan perasaan yang berbeda memunculkan sensasi yang unik. Sehingga fungsinya pun menjadi pengobatan simbolik yang bersifat sugestif. "Kalau percaya ya pasti manjur", ungkap seorang pria yang mengaku pernah memanfaatkan tangkur buaya.
Tetapi kenapa pengobatan semacam ini selalu saja ada yang mencobanya ?.

Hal ini berkaitan dengan kegelisahan kaum pria sendiri bila berurusan dengan masalah kejantanannya.
Di Amerika, ada riset bahwa impotensi diderita oleh 52% oleh pria usia 40-70 tahun. Penelitian serupa di Jepang dan Malaysia juga mendapatkan hasil yang serupa. Sementara di Indonesia ada yang menghitung sekitar 60 juta laki-laki dewasa, 10% nya (6 juta orang) mengalami disfungsi ereksi alias loyo di ranjang. Tak aneh, barang palsu bila kaum pria pun berupaya segala cara menggunakan obat-obatan tradisional. Jika tangkur buaya ini banyak diperoleh dari daerah-daerah Papua, Makasar dan berbagai wilayah di tanah air dan dikonsumsi begitu saja, maka di Surakarta, Jawa Tengah tangkur buaya dicampurkan dengan minuman keras arak putih, ditambah janin kijang, plus rempah-rempah serta zat tertentu yang dirahasiakan, lalu terciptalah sebuah minuman jamu yang disebut Kidungan. Dipercaya sebagai penambah tenaga kaum pria.


Lalu pertanyaan berikutnya pun muncul, apakah yang dijual itu benar-benar organ vital sang buaya ? Air matanya? Atau organ tubuh lainnya dari sang buaya ?
Beragam pertanyaan itu mungkin saja terjadi karena orang meragukan keaslian tangkur buaya yang diperjualbelikan. Maka tengok pula penawaran tangkur buaya di salah satu home page di internet yang berbunyi : "Panjang kurang lebih 15 cm seperti jari manis orang dewasa, dan masih utuh dari ujung sampai pangkal. Susah didapat. Digunakan untuk pengobatan pria dewasa. Harga Rp 100.000,". Harga yang ditawarkan relatif lebih murah bila dibandingkan yang dijual para penjaja kaki lima, yang biasanya dijual per-cm. 1 cm sekitar Rp 9000 - 10.000,-, tergantung kemampuan menawar sang pembeli juga.

Yang perlu dipertanyakan lagi, apakah mungkin, sebilah tangkur yang untuk mendapatkannya harus membunuh buaya, harganya murah ?
Artinya, bisa jadi Anda terjebak barang palsu. Sejumlah orang mengasumsikan, tangkur buaya dianggap berkhsiat hebat karena untuk mendapatkan kerja tidak mudah. Bahkan banyak orang meragukan apakah organ tersebut bisa diambil dan diawetkan. Sehingga muncullah mitos bahwa tangkur buaya bisa dijadikan obat kuat, sekuat buaya. Atau bahkan obat apa pun.
Nah kalau Anda tetap berminat, boleh saja. Asal sudah paham dari awal. Bahwa bukan khasiat yang sebenarnya ada dalam tangkur itu, tetapi sugestinya lah yang lebih prioritas.










0 komentar:
Posting Komentar
Kami Haturkan Terimakasih telah berkunjung ke Mix The Mix Jika ada link foto yang tidak terbuka / terlihat mohon memberitahu kami di komentar agar bisa langsung diperbaiki. Saran, Kritik, Pertanyaan , Request Artikel atau Kirim artikel silahkan via email ke nsugihono@yahoo.com