
Di Indonesia, kasus penyakit batu saluran kemih banyak dijumpai, menyebabkan angka kesakitan yang tinggi. Biarpun ‘hanya’ batu yang salah tempat, namun dibutuhkan banyak waktu dan biaya untuk mengatasinya.
BATU GINJAL? BUKAN CUMA SEKEDAR BATU
Sesuai namanya, batu ginjal (dalam istilah medis disebut sebagai nefrolithiasis merupakan batu yang terbentuk di dalam ginjal, biasanya mengandung batu kalsium, kira-kira 65-85% dari keseluruhan kasus batu ginjal).
Batu ginjal lebih banyak terjadi pada pria dan pada usia dewasa. Sebagai tambahan, batu saluran kemih juga lebih sering dijumpai pada daerah tropis yang panas daripada di daerah yang bersuhu sedang.
BATU GINJAL? MENGAPA BISA TERJADI?
Batu ginjal terbentuk bila ada faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya kristal kalsium. Penyebab terbanyak terbentuknya batu ginjal adalah kadar kalsium yang tinggi dalam darah tanpa diketahui sebabnya dan terjadinya kebocoran fosfat pada ginjal akibat mutasi genetik. Kombinasi tersebut akan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Selain itu, ada beberapa faktor resiko terjadinya batu ginjal yaitu :
*. tingginya kadar asam urat pada ginjal
*. penurunan jumlah air seni
*. faktor diet (masukan natrium, kalsium, sukrosa, dan vitamin C dosis tinggi, diet tinggi purin, dan konsumsi air yang sedikit).
BATU GINJAL? APA SAJA GEJALANYA?
Terkadang batu ginjal tidak menimbulkan gejala sama sekali, hanya ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan rontgen. Tetapi tentu saja ada beberapa gejala yang biasanya dialami penderita, yakni :
*. Nyeri hilang timbul yang merupakan gejala utama dari batu ginjal. Nyeri dapat sangat menyiksa dan tak tertahankan saat mencapai puncaknya. Nyeri yang dirasa juga tergantung letak batu tersebut. Bila batu tersebut berada di pelvis ginjal dan caliks, nyeri yang dirasa lebih tumpul dan hanya menimbulkan rasa tidak enak semata. Jika nyeri dirasakan amat parah, terkadang diikuti dengan mual dan muntah.
*.Adanya darah dalam air seni, baik yang dapat dilihat dengan mata telanjang ataupun hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Gejala ini terjadi pada 90% kasus. Darah dapat tetap ada tanpa rasa nyeri..
*. Rasa tidak enak saat berkemih disertai rasa gelisah.
*. Jika berkaitan dengan infeksi, penderita akan mengalami demam dan menggigil
BATU GINJAL? APA SAJA YANG BISA DILAKUKAN?
Terapi yang dapat dilakukan pada batu ginjal adalah pemberian obat atau tindakan dengan bantuan alat. Pilihan terapi yang digunakantergantung pada besarnya batu.
*. Pemberian obat untuk batu ginjal ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm. Dengan obat, diharapkan batu dapat keluar spontan. Obat yang sering digunakan adalah diuretic lemah (golongan tiazid). Obat ini menurunkan kadar kalsium dalam urin dan meningkatkan ferkuensi buang air kecil (diuresis). Selain itu, dapat diberikan obat pengurang rasa nyeri jika timbul gejala nyeri yang hebat.
*. Terapi dengan bantuan alat bertujuan untuk mengeluarkan batu atau memecah batu menjadi potongan kecil sehingga mudah dikeluarkan. Beberapa terapi tersebut adalah Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (EWSL), endourologi (dengan memakai energi hidroulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser), atau bedah terbuka.
BATU GINJAL? APA AKIBATNYA?
Ada beberapa komplikasi dari batuginjal, yakni :
*. Timbul kembali batu ginjal. Penelitian menyebutkan 50% kasus batu ginjal kambuh kembali dalam 10 tahun ke depan.
*. Penyumbatan pada ureter, sehingga ginjal dan saluran yang tersumbat batu menjadi bengkak,terisi oleh air seni yang tidak dapat mengalir lancar.
*. Terjadi infeksi saluran kemih. Terkadang tidak ada gejala seperti demam, nyeri, atau menggigil walaupun sudah terjadi infeksi.
*. Kerusakan sebagian jaringan ginjal karena infeksi saluran urine.
*. Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal yang terkena. Pada keadaan lanjut, dapat terjadi kerusakan ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal permanen.
BATU GINJAL? DAPAT DICEGAH
Tindakan selanjutnya yang tidak kalah penting setelah pengeluaran batu adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. Pada umumnya pencegahan itu berupa :
*. Minum cukup (diusahakan produksi air seni sebanyak 2-3 L/hari)
*. Aktivitas harian yang cukup
*. Diet yang rendah protein, nitrogen, dan natrium
*. Batasi makanan yang kaya akan oksalat, seperti coklat, kacang-kacangan, kedelai, dan bayam.
*. Beberapa jus buah, seperti jeruk, blackcurrant dan cranberry, dapat menurunkan resiko terjadinya batu ginjal tertentu. Jus jeruk dapat mencegah terjadinya pembentukan batu kalsium oksalat, blackcurrant dapat mencegah pembentukkan asam urat, dan cranberry dapat mencegah terjadinya batu yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih.
*. Hindarkan minuman bersoda dan konsumsi vitamin C dosis tinggi.









0 komentar:
Posting Komentar
Kami Haturkan Terimakasih telah berkunjung ke Mix The Mix Jika ada link foto yang tidak terbuka / terlihat mohon memberitahu kami di komentar agar bisa langsung diperbaiki. Saran, Kritik, Pertanyaan , Request Artikel atau Kirim artikel silahkan via email ke nsugihono@yahoo.com