Deskripsi:
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal (cairan otak)dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial (tekanan dalam rongga otak) yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel. Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairanserebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura (sambungan sambungan tulang pada tengkorak) dan ubun-ubun.

TANDA DAN GEJALA:
Gejala-gejala yang menonjol merupakan refleksi adanya hipertensi intracranial (di dalam kepala). Manifestasi klinis dari hidrosefalus pada anak dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
1. Hidrosefalus terjadi pada masa neonates (janin)
Meliputi pembesaran kepala abnormal, gambaran tetap hidrosefalus congenital(bawaan) dan pada masa bayi. Lingkaran kepala neonatus biasanya adalah 35-40 cm, dan pertumbuhan ukuran lingkar kepala terbesar adalah selama tahun pertama kehidupan.
2. Hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak-kanak
Pembesaran kepala tidak bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi hipertensi intrakranial. Lokasi nyeri kepala tidak khas. Dapat disertai keluhan penglihatan ganda (diplopia) dan jarang diikuti penurunan visus (tajam penglihatan).
Secara umum gejala yang paling umum terjadi pada pasien-pasien hidrosefalus dibawah usia dua tahun adalah pembesaran abnormal yang progresif dari ukuran kepala. Makro krania (kepala besar) sebagai salah satu tanda bila ukuran lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi standar di atas ukuran normal.
Makro krania biasanya disertai empat gejala hipertensi intrakranial lainnya yaitu:
1. Fontanel anterior/ubun-ubun yang sangat tegang.
2. Sutura/garis tulang kepala tampak atau teraba melebar.
3. Kulit kepala licin mengkilap dan tampak vena-vena superfisial menonjol.
4. Fenomena ‘matahari tenggelam’(sunset phenomenon).
Gejala hipertensi intrakranial lebih menonjol pada anak yang lebih besar dibandingkan dengan bayi. Gejalanya mencakup:
*.nyeri kepala,
*.muntah,
*.gangguan kesadaran,
*.gangguan okulomotor (gerak bola mata),
*.pada kasus yang telah lanjut ada gejala gangguan batang otak akibat herniasi tonsiler (bradikardia, aritmia respirasi)
PENYEBAB:
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan serebrospinal (CSS) pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi (pelebaran) ruangan CSS diatasnya.
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah :
*.Kelainan Bawaan (Kongenital)
*.Infeksi
*.Neoplasma. Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS.
*.Perdarahan. Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak.
TERAPI:
Pada dasarnya ada tiga prinsip dalam pengobatan hidrosefalus yaitu :
1. Mengurangi produksi CSS.
2. Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi.
3. Pengeluaran likuor/cairan CSS kedalam organ ekstrakranial.
Penanganan hidrosefalus juga dapat dibagi menjadi :
1. Penanganan Sementara
Terapi konservatif medikamentosa (obat-obatan) ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorbsinya.
2. Penanganan Alternatif (Selain Shunting)
Misalnya : pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitaminA, reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan suatu malformasi. Saat ini cara terbaik untuk melakukan perforasi dasar ventrikel III adalah dengan teknik bedah endoskopik.

3. Operasi Pemasangan ‘Pintas’ (Shunting)
Operasi pintas bertujuan membuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase. Pada anak-anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum(rongga perut). Biasanya cairan serebrospinalis didrainase dari ventrikel, namun kadang pada hidrosefalus komunikans ada yang didrain ke rongga subarakhnoid lumbar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada periode pasca operasi, yaitu: pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi infeksi dan pemantauan kelancaran dan fungsi alat shunt yang dipasang. Infeksi pada shunt meningatkan resiko akan kerusakan intelektual, lokulasi ventrikel dan bahkan kematian.
KOMPLIKASI:
Komplikasi Hidrocefalus menurut Prasetio (2004)
*. Peningkatan TIK (tekanan dalamkepala)
*.Pembesaran kepala
*.kerusakan otak
*.Meningitis, ventrikularis, abses abdomen
*.Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun
*.Kerusakan jaringan saraf
*.Proses aliran darah terganggu
PENCEGAHAN:
Kombinasi dari beberapa suplemen, bisa menstimulus proses penimbunan serebrospinal ini. Sekarang, perempuan dianjurkan mengonsumsi asam folik, substansi sintetis untuk mencegah spina bifida.
TEMPAT BEROBAT:
a. Semua RS yang memiliki dokter spesialis Bedah syaraf
b. Untuk biaya operasi kira-kira Rp 8.000.000,-
1. http://www.totalkesehatananda.com/hydrocephalus3.html
2. http://www.tanyadokteranda.com/penyakit/2010/08/mengenal-hidrosefalus









0 komentar:
Posting Komentar
Kami Haturkan Terimakasih telah berkunjung ke Mix The Mix Jika ada link foto yang tidak terbuka / terlihat mohon memberitahu kami di komentar agar bisa langsung diperbaiki. Saran, Kritik, Pertanyaan , Request Artikel atau Kirim artikel silahkan via email ke nsugihono@yahoo.com