
Siapa bilang pria tidak ada matinya, pria juga dapat mengalami menopause atau yang disebut ANDROPAUSE.
Apa itu ANDROPAUSE ?
ANDROPAUSE adalah suatu kumpulan gejala pada pria yang disebabkan penurunan kadar hormon testosteron. Hormon testosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh testis. Hormon ini bertanggung jawab pada pertumbuhan seks sekunder saat puber seperti pertumbuhan kumis, rambut di alat kelamin, dada menjadi lebih bidang, suara yang berubah kasar, dan juga menjaga libido (hasrat seksual), fungsi seksual seperti ereksi dan orgasme pada pria dewasa, merangsang otot, tulang, darah, energi, fungsi kognitif dan kenyamanan secara umum.
Namun tidak seperti menopause pada wanita, dimana hormon estrogen mengalami penurunan secara tiba – tiba, hormon testosteron pada pria menurun perlahan sesuai dengan pertambahan usia (proses penuaan). Penurunan dimulai usia 30 tahunan, menurun sekitar 1-2% walaupun bervariasi pada tiap individu. Andropause dialami setengah dari pria yang berusia 50 tahun ke atas. Hormon ini lebih cepat menurun pada pria dengan sakit kronik yang perlu pengobatan lama.
GEJALA ANDROPAUSE.
Gejala – gejala andropause pada pria umumnya hampir sama dengan wanita yaitu :
*. Penurunan rasa kenyamanan seperti lelah, depresi, bingung dan berkeringat di malam hari
*. Sering merasa sedih
*. Penurunan hasrat seksual atau libido
*. Kemampuan ereksi terganggu
*. Daya ingat menurun
*. Kesuburan berkurang
*. Komposisi tubuh yang berubah terutama meningkatnya lemak di perut
*. Rambut yang mulai berkurang
*. Gangguan tidur dan suasana hati
Meskipun andropause adalah proses penuaan, seringkali andropause muncul lebih dini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat dan penyakit. Untuk mencegah andropause dini, kita dapat menerapkan gaya hidup sehat yaitu :
*. Olahraga teratur
*. Pola makan yang sehat
*. Kualitas tidur yang baik
*. Segera mengatasi penyakit yang diderita
*. Tidak merokok berlebihan
TERAPI ANDROPAUSE
Terapi yang dapat dilakukan adalah terapi sulih hormon atau terapi pengganti hormon testosteron. Hormon testosteron dapat diberikan dalam bentuk disuntikan, oral (melalui mulut) ataupun dalam bentuk gel. Dalam penggunaannya perlu dilakukan konsultasi dengan dokter spesialis Andrologi. Penggunaan terapi ini tidak diperbolehkan pada pasien dengan dan risiko pembesaran prostat.
Sumber :
1. Aging-Related Changes In Male Reproductive Function. Disorder of The Testes and Male ReproductiveSystem. In: Harrison’s Principles of Medicine. 17th ed.
2. Adult Leydig Cell Failure. Greenspan’s Basic and Clinical Endocrinology. 8th ed.
3. DetikHealth detik.com
4. www.tanyadokteranda.com










0 komentar:
Posting Komentar
Kami Haturkan Terimakasih telah berkunjung ke Mix The Mix Jika ada link foto yang tidak terbuka / terlihat mohon memberitahu kami di komentar agar bisa langsung diperbaiki. Saran, Kritik, Pertanyaan , Request Artikel atau Kirim artikel silahkan via email ke nsugihono@yahoo.com