![Buzz this!](http://1.bp.blogspot.com/_Z_KyM3IvEFQ/S4t3sBgDYOI/AAAAAAAABMg/7e4pEhSkZVk/s400/buzzthis.gif)
Kita sering kali mendengar tentang migren, atau mungkin anda sering atau pernah mengalami migren. Tapi apakah kita BENAR-BENAR menderita migren?
Apa sebenarnya migren itu?
Migren merupakan salah satu gangguan yang ditandai dengan nyeri kepala berulang dan intensitasnya berat, kadang disertai dengan mual.
Serangan nyeri biasanya berlangsung 4- 72 jam, dan adanya gejala-gejala tertentu selama serangan tersebut. Sebagian besar penderita migren adalah wanita. Migren dapat terjadi pada semua umur, tetapi biasanya muncul pada umur 10-40 tahun dan kejadiannya menurun setelah umur 50 tahun.
Apa gejala dari migren ini?
Tanda dan gejala migren bervariasi di antara penderita. Ada empat fase yang terjadi pada penderita migren, yakni fase prodromal, fase aura, fase nyeri kepala, dan fase post-dromal, tetapi semuanya tidak harus selalu dialami oleh penderita. Tanda dan gejala yang umum itu adalah :
*.Perubahan mood, gampang marah, depresi atau rasa senang yang berlebihan, perasaan lemah, letih, lesu, tidur berlebihan, menginginkan makanan jenis tertentu dan gejala lainnya.
*.Timbulnya gangguan pada penglihatan, seperti tampak bintik-bintik kecil yang banyak, gangguan salah satu sisi lapangan pandang, atau persepsi adanya cahaya berbagai warna yang bergerak pelan.
*.Nyeri kepala biasanya sesisi, sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang sampai berat, diperhebat oleh aktivitas, dapat disertai mual / muntah, fobia terhadap cahaya/ suara.
Apa yang menyebabkan migren muncul?
Faktor-faktor pencetus yang dapat menyebabkan timbulnya migren :
*.Perubahan hormone, terutama hormone estrogen dan progrestron (dominan pada wanita)
*.Makanan, seperti : makanan yang bersifat melebarkan atau mengecilkan pembuluh darah (anggur merah, keju, coklat, kafein) dan zat tambahan pada makanan (glutamate, aspartame)
*.Stres
*.Rangsangan sensorik, seperti sinar yang terang dan menyilaukan atau bau yang menyengat
*.Faktor fisik, seperti kegiatan fisik yang berlebihan atau perubahan pola tidur
*.Perubahan lingkungan
*.Alkohol
*.Merokok
Ada pula faktor resiko yang dapat menyebabkan migren, yakni riwayat penyakit migren dalam keluarga, wanita, dan berusia muda.
Bagaimana mengobatinya?
Pengobatan pada migren terdiri dari dua jenis, yakni pengobatan ketika penderita sedang mengalami gangguan dan sebagai pencegahan untuk mengalami kekambuhan.Untuk pengobatan segera, dapat dipakai aspirin dan anti nyeri (NSAID), kombinasi anti nyeri dengan anti muntah, golongan morfin seperti kodein, golongan triptan, dan dehidroergotamin.
Pencegahan ditujukan untuk mengatasi kekambuhan yang timbul. Tujuannya adalah menurunkan frekuensi kejadian, rasa nyeri, durasi gangguan, dan meningkatkan efektivitas dari pengobatan. Dapat dipakai anti depresan, anti kejang, antagonis serotonin, dan obat-obat anti hipertensi seperti beta blocker dan Ca channel blocker. Dapat juga dipakai cara lain ,seperti mengkonsumsi suplemen nutrisi, meningkatkan olahraga, dan menghindari faktor pencetus migren.
Apa saja komplikasi yang bisa timbul akibat migren?
Pasien migren mungkin memiliki komplikasi tertentu, yang dapat menyebabkan masalah dalam perawatan pasien dengan migrain. Komplikasi yang mungkin hadir dalam mengelola migren adalah sakit kepala yang tidak sembuh, tidak adanya perbaikan setelah diberi obat, gejala yang sangat cepat berkembang.
Salah satu penelitian menyatakan bahwa wanita yang mengalami kekambuhan migren setidaknya seminggu sekali berisiko 49% lebih tinggi terkena serangan jantung, dan peningkatan risiko stroke hampir tiga kali lipat. Studi terbaru menyebutkan bahwa wanita penderita migrain dengan aura berisiko lebih tinggi terkena stroke, terutama bila mereka merokok atau mengonsumsi kontrasepsi oral.
Aura itu sendiri merupakan perasaan maupun fenomena yang subjektif dialami individu sebelum mendapat serangan penyakit.
Bagaimana mencegah migren muncul kembali?
Ada dua cara untuk mencegah timbulnya migren, yani menghindari faktor pencetus timbulnya migren dan memberikan obat pencegahan sebelum timbulnya sakit kepala. Tidak ada satupun dari cara ini yang benar benar 100% efektif, tetapi sedikit banyak akan mampu untuk mengurangi frekuensi timbulnya migren.
Perubahan gaya hidup untuk penderita migren antara lain :
*.Berangkat tidur dan bangun pagi pada waktu yang sama tiap hari.
*.Olah raga teratur
*.Jangan menunda makan dan hindari puasa yang lama.
*.Kurangi stress dengan teknik relaksasi.
*.Batasi konsumsi kafein.
*.Hindari cahaya terang dan berkedip. Gunakan kacamata hitam saat berada dibawah sinar matahari.
0 komentar:
Posting Komentar
Kami Haturkan Terimakasih telah berkunjung ke Mix The Mix Jika ada link foto yang tidak terbuka / terlihat mohon memberitahu kami di komentar agar bisa langsung diperbaiki. Saran, Kritik, Pertanyaan , Request Artikel atau Kirim artikel silahkan via email ke nsugihono@yahoo.com